Kamis, 24 Juni 2021

BUDAYA POSITIF

 

 


BUDAYA POSITIF

DI SMA NEGERI 1 KEPANJEN

Oleh : SUJIANTO, S.Pd

 

KEKUATAN

1.    Kami memiliki dasar kedisiplinan diri yang baik (cara berpakaian, kehadiran, komitmen, loyalitas)

2.    Kami memiliki komunikasi yang baik terhadap semua warga sekolah.

3.    Adanya dukungan dari pemangku kepentingan yang ada di sekolah.

4.    Adanya semangat yang tinggi  dari teman sejawat untuk menerapkan budaya positif.

5.    Adanya komitmen bersama dengan teman sejawat untuk menciptakan dan mempertahankan budaya positif yang sudah berjalan

6.    Adanya fasilitas ataupun sarana yang memadai untuk pelaksanaan budaya positif

7.    Sejarah dari SMA kita yang dianggap lulusannya memiliki kedisiplinan dan budaya yang baik sehingga setiap murid yang masuk pasti maind set mereka harus disiplin.

8.    Anggapan dari masyarakat bahwa murid murid yang sekolah di SMA kita selalu memenuhi kedisiplinan dan budaya positif.

9.    Dukungan dari orang tua yang maksimal

10.  Sekolah sudah memiliki visi dan misi yang jelas..

Kelemahan

1.     Masih ada beberapa teman sejawat yang tidak peduli pada penerapan budaya sekolah.

2.     Masih adanya beberapa  teman sejawat yang meremehkan tentang budaya positif.

3.    Ada bebrapa orang tua yang waktu untuk control anaknya sangat sulit sekali sehingga pada penyelesaian siswa bermasalah melibatkan ortu

4.    Pada saat terjadi pandemc ini sulit untuk memnatau kedisiplinan dan keterlaksanaan budaya positif

 

TINDAKAN UNTUK MEWUJUDKAN BUDAYA POSITIF

1.     Karena budaya positif kita sudah ada sejak dulu berarti kita tinggal mempertahankan keterlaksanaan dari budaya positif di sekolah.

2.     Kita berusaha menjadi tauladan dalam penerapan budaya positif tersebut, karena dengan kita menerapkan setidaknya menjadikan teman sejawat akan melihat, merasakan dan akhirnya meniru dengan menerapkan budaya positif.

3.     Kita juga berusaha menjadi tauladan pada murid kita, karena seorang murid pasti akan meniru gurunya.

4.     Berkoordinasi dengan pemangku kepentingan agar penerapan budaya positif yang sudah ada sejak dulu dipertahankan dengan cara:

a.     Disusun SOP pelaksanaan budaya positif dan apa konsekuensinya.

b.    Diberikan penghargaan pada guru yang menerapkan budaya positif dengan baik dan yang tidak melaksanakan dengan baik.

c.     Dibentuk satuan tugas untuk memantau keterlaksanaan budaya positif di sekolah.

d.    Dibentuk satuan tugas untuk monitoring atau evaluasi  yang merupakan bagian dari tim evaluasi keterlaksanaan program sekolah.

5.     Mendampingi bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah guna membantu keterlaksanaan budaya sekolah yang positif.

6.     Mengajak berkolaborasi dengan orang tua, teman sejawat tenaga kependidikan dan pimpinan agar bersama sama  memantau dan peduli pada keterlaksanaan budaya positif

7.     Membuat kesepakatan dengan murid tentang budaya sekolah yang positif.

 

LANGKAH PERTAMA YANG DIBUAT UNTUK MEMERAPKAN BUDAYA POSITIF DI SEKOLAH

Sebagai langkah pertama yang kita buat untuk menerapkan budaya positif adalah kita menyiapkan diri untuk menjadi tauladan bagi murid maupun teman sejawat. Selanjutnnya kita mengarah ke murid dengan membuat kesepakatan tentang penerapan budaya sekolah yang positif.

 

yang terlibat pada perencanaan dan pembuatan budaya positif

1.     Kepala sekolah sebagai penentu kebijakan.

2.     Stickholder yang ada di sekolah ( Waka, Staff, KTU) untuk merancang dan memantau keterlaksanaan budaya positif.

3.     Guru teman sejawat sebagai pelaksana penerapan budaya positif.

4.     Orang tua sebagai pendukung keterlaksanaan budaya positif melaui bantuan moril maupun materiil.

5.     Dinas Pendidikan sebagai monitoring keterlaksanaan.

6.     Siswa sebagai pelaksana maka perlu diajak untuk merumuskan budaya positif.

 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aksi nyata Modul 3.3

  AKSI NYATA MODUL 3.3   PENGELOLAAN PROGRAM  YANG BERDAMPAK PADA MURID Oleh :  Sujianto, S.Pd Guru Matematika SMAN 1 Kepanjen       C...