Minggu, 30 Mei 2021

TUGAS AKSI NYATA MODUL 1.2 NILAI DAN PERAN GURU PENGGERAK



AKSI NYATA MODUL 1.2

NILAI DAN PERAN GURU PENGGERAK

Oleh : Sujianto, S.Pd.

Guru SMAN 1 Kepanjen Kab. Malang

CGP Angkatan 2 Kab. Malang



A. LATAR BELAKANG

Seorang guru harus memiliki nilai nilai yang menjadi tauladan bagi orang sekitarnya. Mau tidak mau, suka tidak suka, senang atau tidak senang kehidupan seorang guru menjadi contoh konkret atau sebagai model dari masyarakat orang yang berilmu dan mempunyai budi pekerti yang baik untuk di tauladani. Untuk itulah seorang guru harus memahami dan mengerti nilai dan perannya di masyarakat. Anggapan masyarakat guru adalah sumber kebaikan untuk bertingkah laku. Untuk hal inilah maka seorang guru harus paham nilai nilai apa yang harus dimiliki dan peran apa yang harus dikerjakannya.

Menurut UU RI No. 20 th. 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I, Ketentuan Umum, Pasal 1 no. 1 dituliskan :

“Pendidikan adalah Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spirituil keagamaan, pengendalian diri kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan Negara”

Sedangkan tujuan pendidikan nasional yang telah dinyatakan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3, dimana “Pendidikan diselenggarakan agar setiap individu dapat menjadi manusia yang “beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab”

Untuk memperjelas dan memudahkan untuk mencapai tujuan diatas terciptalah suatu pedoman yang dikenal dengan Profil Pelajar Pancasila

Di dalam Filosofi Pendidikan Menurut Ki Hajar Dewantara dituliskan: Tujuan pendidikan adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.

Menurut Ki Hajar Dewantara:

Pendidik diibaratkan sebagai petani dimana hanya bisa merawat, menjaga dan menyiapkan lahan tetapi tidak bisa mengubah tanaman. Misalnya tanaman padi menjadi jagung.

Pendidik mengutamakan kepentingan dan kebutuhan anak ( menghamba pada anak)

Pendidik harus memahami kodrat anak: kodrat alam , kodrat jaman dan kodrat bermain

Pendidik hanya bisa memperbaiki laku –nya anak agar selaras dengan Budi Pekerti

Untuk mewujudkan tujuan Pendidikan yang tertulis pada UU RI no. 20 tahun 2003 yang sepertinya selaras dengan Filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara ini perlu adanya sosok seorang pendidik yang harus mempunyai nilai nilai khusus dan perannya agar terwujudnya Profil Pelajar Pancasila. Yang selanjutnya Pendidik ini diberikan istilah Guru Penggerak.

Nilai dan peran guru ini dikembangkan di dalam program guru penggerak, terdapat dalam modul 1.2. Terus terang modul ini, teramat bermanfaat sekali bagi penulis, sebagai bagian untuk merefleksi diri, dan selanjutnya dilakukan umpan balik atau tindak lanjut. Nilai dan peran guru ini juga mengajak kaum guru untuk mengeksplorasi dan berkolaborasi dalam perencanaan perubahan nyata di lingkungan masyarakat.

B. Tujuan Dari kegiatan ini

Adapun tujuan dari kegiatan aksi nyata ini adalah:

· Untuk mengetahui apa nilai nilai yang harus dimiliki sebagai guru penggerak

· Untuk mengetahui peran apa yang harus dimiliki guru penggerak.

· Strategi apa yang dilakukan untuk melaksanakan nilai dan peran guru penggerak

· Kegiatan nyata dan konkret apa yang telah dilakukan

· Mengetahui sampai sejauh mana pelaksanaan dari strategi yang dilaksanakan.



C. Nilai Nilai Yang Harus Dimiliki Seorang Guru Penggerak

Nilai nilai yang harus dimiliki seorang guru penggerak yaitu: Mandiri, Reflektif, Kolaboratif, Inovatif, serta Berpihak pada Murid.

1. Mandiri

Mandiri berarti seorang Guru Penggerak mampu senantiasa mendorong dirinya sendiri untuk melakukan aksi serta mengambil tanggung jawab atas segala hal yang terjadi pada dirinya. Segala perubahan yang terjadi di sekitar kita maupun pada diri kita, muncul dari diri kita sendiri. Ketika kita hanya menunggu sesuatu untuk terjadi, seringkali hal tersebut tidak pernah terjadi. Karena itu seorang Guru Penggerak diharapkan mampu mendorong dirinya sendiri untuk melakukan perubahan, untuk memulai sesuatu, untuk mengerjakan sesuatu terkait dengan perubahan apa yang diinginkan untuk terjadi.

Guru Penggerak yang mandiri, berarti guru tersebut mampu memunculkan motivasi dalam dirinya sendiri untuk membuat perubahan baik untuk lingkungan sekitarnya ataupun pada dirinya sendiri. Hal ini terutama perlu muncul dalam aspek pengembangan dirinya. Seorang Guru Penggerak termotivasi untuk mengembangkan dirinya tanpa harus menunggu adanya pelatihan yang ditugaskan oleh sekolah ataupun dinas. Guru Penggerak mendorong dirinya untuk meningkatkan kapabilitas dirinya tanpa perlu dorongan dari pihak lain.

Beberapa poin untuk menguatkan nilai Mandiri pada nilai Guru Penggerak adalah sebagai berikut:

1. Tentukan tujuan perubahan yang ingin dicapai dan dampak dari pencapaian tujuan tersebut. Apabila ada suatu perubahan yang ingin Anda lihat (baik pada diri Anda, maupun hal di sekitar Anda) mulailah dengan tujuannya terlebih dahulu. Setelah Anda tahu tujuannya, lalu susun rutenya dalam bentuk tujuan yang lebih kecil. contoh: Tujuannya, ingin meningkatkan kemampuan penggunaan perhitungan numerikal di microsoft excel, untuk membantu pekerjaan administrasi menjadi lebih mudah. Dari sini susunlah rute cara belajar Anda, sesuai dengan kapabilitas Anda. Contoh rute: dalam seminggu ini, sudah harus bisa perhitungan dengan menggunakan fungsi numerikal tambah dan kurang. Cara belajar dengan menggunakan youtube misalnya. Dengan penggambaran tujuan dan rute yang jelas kita akan semakin tahu apa yang harus kita lakukan dan bagaimana mencapai tujuan tersebut. Hal ini yang akan mendorong kita untuk lebih mandiri.

2. Rayakan keberhasilan dalam setiap pencapaian. Pencapaian tujuan tidak mudah, bahkan tujuan yang dirasa kecil sekalipun membutuhkan daya, waktu, dll. Apabila kita sudah mencapai tujuan tertentu, rayakan keberhasilan dengan sesuatu yang kita suka. Dengan begitu kita bisa memotivasi diri kita untuk mencapai tujuan selanjutnya.
2. Reflektif

Reflektif berarti seorang Guru Penggerak mampu senantiasa merefleksikan dan memaknai pengalaman yang terjadi di sekelilingnya, baik yang terjadi pada diri sendiri serta pihak lain. Proses perwujudan Profil Pelajar Pancasila, juga perjalanan menjadi Guru Penggerak pastinya akan penuh dengan pengalaman-pengalaman yang bervariasi. Pengalaman-pengalaman ini bisa menimbulkan kesan positif maupun negatif. Dengan mengamalkan nilai reflektif, Guru Penggerak diajak untuk mengevaluasi kembali pengalaman-pengalaman tersebut, hingga bisa menjadi pembelajaran dan panduan untuk menjalankan perannya di masa mendatang.

Guru Penggerak yang memiliki nilai reflektif mau membuka diri terhadap pengalaman yang baru dilaluinya, lalu melakukan evaluasi terhadap apa saja hal yang sudah baik, serta apa yang perlu dikembangkan. Apa yang dievaluasi tentu saja beragam, bisa terhadap kekuatan dan keterbatasan diri sendiri, pendapat yang dimiliki oleh diri sendiri, proses, dll. Guru Penggerak yang reflektif tidak hanya berhenti sampai berefleksi namun juga sampai melakukan aksi perbaikan yang bisa dilakukan. Mereka juga senantiasa terbuka untuk meminta dan menerima umpan balik dari orang-orang di sekelilingnya.
3. Kolaboratif

Kolaboratif berarti seorang Guru Penggerak mampu senantiasa membangun hubungan kerja yang positif terhadap seluruh pihak pemangku kepentingan yang berada di lingkungan sekolah ataupun di luar sekolah (contoh: orang tua murid dan komunitas terkait) dalam mencapai tujuan pembelajaran. Dalam mewujudkan Profil Pelajar Pancasila, seorang Guru Penggerak akan bertemu banyak sekali pihak yang mampu mendukung pencapaian Profil Pelajar Pancasila. Guru Penggerak diharapkan mampu merangkul semua pihak itu.

Guru Penggerak yang menjiwai nilai kolaboratif mampu membangun rasa kepercayaan dan rasa hormat antara dirinya dengan lingkungan sekitarnya, serta mengakui dan mengelola perbedaan peran yang diemban oleh masing-masing tiap pemangku kepentingan sekolah dalam mencapai tujuan bersama.

Perlu diperhatikan, kolaboratif mampu muncul dalam perilaku seperti kerjasama, berkomunikasi, memahami peran masing-masing pihak dalam suatu situasi tertentu, termasuk memberikan feedback juga merupakan bagian dari kolaborasi.


4. Inovatif

Inovatif berarti seorang Guru Penggerak mampu senantiasa memunculkan gagasan-gagasan baru dan tepat guna terkait situasi tertentu ataupun permasalahan tertentu. Di tengah perkembangan zaman yang semakin maju, masalah yang muncul pun juga semakin bervariasi. Untuk bisa mengatasi beragam masalah tersebut, diperlukan lah jiwa inovatif dari seorang Guru Penggerak, agar bisa datang dengan penyelesaian masalah yang mungkin tidak biasa namun tepat guna. Seorang Guru Penggerak yang mempunyai nilai inovatif ini, mampu menggunakan nilai reflektifnya dalam mengevaluasi sebuah proses ataupun masalah, dan mencari gagasan-gagasan lainnya untuk menyelesaikan masalah tersebut. Dibutuhkan kejelian dari seorang Guru Penggerak untuk melihat peluang/potensi yang ada di sekitarnya (baik dari guru lain, murid, kepala sekolah, orang tua murid, komunitas lainnya) untuk mendukung ide orisinal demi menguatkan pembelajaran murid.

Nilai inovatif ini juga mendukung keterbukaan para Guru Penggerak terhadap gagasan serta ide lain yang muncul dari luar dirinya untuk memecahkan masalah, mencari informasi lain yang bisa mendukung prosesnya, sudut pandang orang lain yang bisa membantu dirinya dalam menemukan inspirasi pemecahan masalah ataupun mengambil keputusan, hingga pada akhirnya melakukan solusi/aksi nyata untuk mengatasi permasalahan.


5. Berpihak pada Murid

Berpihak pada murid disini berarti seorang Guru Penggerak selalu bergerak dengan mengutamakan kepentingan perkembangan murid sebagai acuan utama. Segala keputusan yang diambil oleh seorang Guru Penggerak didasari pembelajaran murid terlebih dahulu, bukan dirinya sendiri. Segala hal yang kita lakukan, harus tertuju pada perkembangan murid, bukan pada pemuasan diri kita sendiri, maupun orang lain yang berkepentingan. Sebagai Guru Penggerak yang memiliki nilai ini, kita selalu harus mulai berpikir dari pertanyaan “apa yang murid butuhkan?”, “apa yang bisa saya lakukan untuk membuat proses belajar ini lebih baik?” dll.

Yang perlu seorang Guru Penggerak ingat, bahwa ini adalah nilai yang utama dan penting. Pada modul 1.1 kita sudah bahas bahwa filosofi utama dari Ki Hadjar Dewantara menekankan pada pemusatan orientasi pendidikan pada murid. Sebagai Guru Penggerak, mengutamakan keberpihakan pada murid adalah pedoman perilaku yang utama.



D. Peran apa Yang Harus Dimiliki Seorang Guru Penggerak

Adapun peran dari guru penggerak sebagai berikut:

1. Pemimpin pembelajaran

Pemimpin Pembelajaran berarti seorang Guru Penggerak menjadi seorang pemimpin yang menitikberatkan pada komponen yang terkait erat dengan pembelajaran, seperti kurikulum,

Yang dimaksud dengan wellbeing disini terkait dengan kondisi yang sudah berpihak pada murid yang meliputi:

a. Apakah kondisi tersebut sudah membuat murid nyaman untuk belajar?

b. apakah sudah sesuai dengan kebutuhan murid?

c. Apakah lingkungan belajar di sekolah sudah cukup sejahtera agar anak bisa belajar dengan maksimal?
2. Menggerakkan Komunitas Praktisi

Menggerakkan komunitas praktik untuk rekan guru di sekolah dan di wilayahnya. Seorang Guru Penggerak berpartisipasi aktif dalam membuat komunitas belajar untuk para rekan guru baik di sekolah maupun wilayahnya

3. Menjadi Coach Bagi Guru Lain

Menjadi coach dan mentor bagi rekan guru lain terkait pengembangan pembelajaran di sekolah. Seorang Guru Penggerak juga harus mampu mendeteksi aspek-aspek yang bisa ditingkatkan dari rekan sejawatnya

4. Mendorong Kolaborasi Antar Guru

Membuka ruang diskusi positif dan kolaborasi antara guru dan pemangku kepentingan di dalam dan di luar sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

5. Mewujudkan Kepemimpinan Murid

Mendorong peningkatan kemandirian dan kepemimpinan murid di sekolah. Peran seorang Guru Penggerak berarti membantu para murid ini untuk mandiri dalam belajar, mampu memunculkan motivasi murid untuk belajar, juga mendidik karakter murid di sekolah



E. Strategi Yang Digunakan

Untuk mewujudkan tujuan pendidikan melalui nilai dan peran guru penggerak diperlukan strategi, antara lain:

1. Pembentukan Nilai Diri, meliputi memahami dan menggali karakter anak didik, memahami dan menguasai Emosi pada diri sendiri dan orang lain ( memahami cara kerja otak) Mengenali Bagaimana manusia Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan dan yang terpenting mengubah mind set berpikir tentang pembelajaran yang harus berpihak pada murid..

2. Berkolaborasi dengan Warga sekolah, meliputi Dengan Pimpinan, teman sejawat, orang tua, dan seluruh komponen yang mendukung kegiatan ini

3. Mengembangkan kreatifitas dan inovas, hal ini dilakukan kita harus mapu berimprofisasi menghadapi keadaan yang terus berubah dan berubah mengikuti perkembangan.i

Hal lain yang tidak kalah pentingnya yaitu adanya dukungan dari warga sekolah, yaitu:

1. Kepala Sekolah sebagai penentu kebijakan

2. Teman Sejawat sebagai patner dan pendukung pelaksanaan program kegiatan ini agar cepat terwujud

3. Orang Tua atau Komite sebagai pendukung moril terkait dengan pelaksanaan dan pengawasan dirumah dan materiil terkait dana

4. Dinas Pendidikan Sebagai pengarah kebijakan sekaligus sebagai monitoring ketercapaiannya


F.     Kegiatan Nyata yang sudah dilaksanakan

 

 

 




 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Bapak Kepala Sekolah Drs. Sugeng Satrio Utomo, S.Pd M.Pd. Sedang Membuka Rapat Dinas yang sekaligus menyampaikan sosialisasi dan dukungan tentang program Pendidikan Calon Guru Penggerak




 

 

 



 

 


 

 

 

 

 

 

 

 

 











Setelah Bapak Kepala Sekolah Menyampaikan Program guru Penggerak, giliran kami menyampaikan tentang filosofi pemikiran pendidikan menurut Ki hajar Dewantara sekaligus peran dan nilai guru penggerak yang dihadiri 84 guru SMAN 1 Kepanjen




bentuk dukungan  Bapak Kepala Sekolah 

Pada Kegiatan Pendampingan  Calon Guru Penggerak


 

  

 

 

 

 

 Kegiatan Pendampingan Yang dilakukan oleh Pembimbing Praktik

 Bu. Haeni Sundari

 

 




G.     Penutup

            Demikianlah yang dapat kami sampaikan tentang aksi nyata di modul 1.2 tentang nilai dan peran Guru Penggerak. Semoga bermanfaat bagi kita semua.

 





























1 komentar:

  1. Kereeen full Pak Sujianto.
    Artikel yang panjenengan unggah sangat lengkap memaparkan nilai-nilai dan peran Guru Penggerak yang telah mendalami filosofi pendidikan KHDewantara .
    Semangat untuk terus berkarya memberikan yang terbaik bagi para generasi emas bangsa tercinta.
    Sukses selalu, salam sehat, dan jangan lupa bahagia.
    Fasilitator 06_P4TK PKn dan IPS_PGP

    BalasHapus

Aksi nyata Modul 3.3

  AKSI NYATA MODUL 3.3   PENGELOLAAN PROGRAM  YANG BERDAMPAK PADA MURID Oleh :  Sujianto, S.Pd Guru Matematika SMAN 1 Kepanjen       C...