REFLEKSI
TERBIMBING MODUL 2.1 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
Oleh : Sujianto, S.Pd (Guru SMAN 1 Kepanjen)
CGP Angkatan 2 Kab. Malang
1.
Dari apa yang sudah Anda pelajari, materi apa yang menurut Anda
dapat menjadi solusi bagi permasalahan yang terkait dengan pembelajaran
di kelas Anda?
Dari yang apa yang saya pelajari pembelajaran berdeferensial
adalah solusi bagi permasalahan yang terkait dengan pembalajaran saya saat ini
dikelas saya. Karena selama ini saya memberikan tugas sesuai dengan kemampuan
peserta didik. Jika peserta didik saya tergolong mampu maka tugas yang
diberikan lebih banyak, begitu sebaliknya.
Dalam pembuatan media juga seperti itu. Saya hanya membuat media
hanya satu saja untuk pembelajaran dan rencana pelaksanaan pembelajaran hanya
monoton dengan satu kegiatan pembelajaran. Disini saya lebih banyak menggunakan
media pembelajaran Modula tau bentuk hard copy. Hal ini kita lakukan karena
mudah diakses untuk semua siswa tapi kita tidak pernah berfikir anak itu ada
yang senang dengan audio atau Video. Sehingga dengan belajar pembelajaran
Berdeferensiasi saya dituntut harus belajar membuat atau mencari video yang
menunjang pembelajaran.
2. Apa
yang menurut Anda sulit untuk diterapkan? Mengapa menurut Anda hal tersebut
sulit diterapkan?
Kesulitan utamanya yaitu pelaksanaan pembelajaran
Berdiferensiasi yang dalam bentuk daring. Yang sulit diterapkan adalah
pembelajaran deferensial berbasis proses karena didalamnya membutuhkan sarana
prasarana, banyak peserta didik saya tidak mempunyai komputer.Apalagi dalam
kondisi pandemic ini kita sangat kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran
berdiferensiasi. Kita tidak bisa langsung menangani siswa yang mengalami kendala
dalam belajar dan yang tidak mengalami. Hal ini menjadikan sulit bagi kita
untuk merasakan kesulitan yang dihadapi anak. Disinilah pentingnya kehadiran
seorang guru berada di samping murid secara langsung menjadi motivasi mereka.
Kita tidak pungkiri kehadiran guru di dunia maya tidak bisa menggantikan
kehadiran guru secra langsung.
Kesulitan berikutnya yaitu untuk pelaksanaan daring membutuhkan
kuota yang sangat besar sekali, dan ini yang menjadikan beratnya untuk orang
tua yaitu permasalahan kuota internet. Kesulitan lain adalah terkait pengawasan
siswa dalam mengerjakan tugasnya, karena dalam pelaksanaannya orang tua sudah
sulit untuk mengawasi kegiatan belajar siswa, karena mereka juga harus bekerja.
Seandainya mereka luring tentunya pengawasan pembelajaran adalah guru, sekarang
tidak ada pengawasan yang bisa maksimal.
3. Jika
Anda harus menerapkan hal yang sulit tersebut, dukungan Apa yang Anda perlukan?
Kemana atau bagaimana Anda akan dapat mengakses dukungan tersebut.
Jika harus diterapkan dukungan orang tua atau wali murid dan
perwakilan dari orang tua di sekolah yaitu Wali kelas yang saya perlukan.
Karena orang tua adalah kunci agar pelaksanaan deferensial ini bisa
dilaksanakan. Oleh karena itu sebelum pembelajaran deferensial diterapkan
seyogyanya kami selaku guru meminta kesepakatan orang tua dan peserta didik
untuk pembelajaran. Dalam kegiatan sehari hari khususnya pengawasan siswa yang
bermasalah kami dibantu oleh Wali kelas dan bimbingan Konseling. Dari dukungan
inilah kita dalam menjalankan tugas ada orang yang bisa diajak konsultasi dan
berpikir bersama memajukan anak bangsa.
4. Jika Anda menghadapi sebuah situasi,
dimana kebutuhan belajar siswa Anda tidak dapat diakomodasi oleh pembelajaran
berdiferensiasi beranikah Anda mengambil risiko untuk memodifikasi pembelajaran
Anda, meskipun hal tersebut mungkin tidak umum atau tidak sesuai dengan sistem
yang ada? Jelaskan pendapat Anda dengan alasannya.
Jika kebutuhan belajar kami tidak bisa diakomodasikan oleh
pembelajaran berdeferensiasi kami coba beranikan diri untuk mengambil resiko
untuk memodifikasi pembelajaran. karena apabila tidak diaplikasikan setelah
mendapat pembelajaran dalam modul ini, kami tidak bisa belajar apa pembelajaran
berdeferensasi dan pembelajaran yang baru.
Model pembelajaran seperti ini sebenarnya kita sudah
mengenal mulai tahun 1997 dan waktu itu dinamakan dengan pembelajaran Mixed
Ability, sehingga kita tinggal mengubah hal kalau dulu kita paksakan model
pembelajarannya atau guru yang memaksa siswa sekarang tinggal kita ubah guru
yang mengajar dengan melihat pemetaan kebutuhan siswa.
Kondisi jaman yang semakin berubah ini memeng mau tidak
mau, senang tidak senang seorang guru harus bisa mengikutinya, dan metode
pembelajarannya juga harus mengikuti. Keinginan dan kesengan serta kepuasan
anak sekarang berbeda dengan jaman dulu, sehingga pembelajarannnya karena harus
menyenangkan maka kita harus melihat dimana kesenangan siswa kita jadikan
kekuatan kita untuk membawa siswa menjadi senang belajar dan nyaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar